Jumat, 21 Juni 2013

AQLANIUN para penyembah&pengedepankan akal

Search Engine


Segala puji bagi ALLAH azza wa jalla yg telah menganugrahkan sesuatu yg IA sendiri tidak memberikannya kepada selain manusia.dan dengan akal tersebut manusia di berikan amanah di muka bumi inisebagai khalifah(pengemban) ketentuan dariNYA.sebagai konsekwensinya manusia dapat memilih apa-apa yg ia inginkan untuk dirinya sendiri terlebih lagi bagi ALLAH azza wa jalla.
Akal(logika)sebuah fenomena di mana segala sesuatunya bisa ia cerna melalui penalaran,hingga pada titik kejenuhan,ketidak berdayaan(batas )kesempurnaan untuknya.adapun IA azza wa jalla memberikannya hanya sampai pada sesuatu yg IA sendiri telah menetapkannya.yang manusia sendiri sebenarnya mengetahui,setelah ia mengarunginya,meski pada dasarnya di atas ke bodohan dan ketidak tahuan yg berujung pada ke sombongan,penentangan,pendustaan,serta pertanyaan yg dungu.sebagaimana yg rasulullah s.a.w sabdakan:”dan hingga syaithan membisikan sebuah pertanyaan’siapa yg menciptakan ALLAH?’.maka jika kalian mendapati yg demikian maka berhentilah dan ucapkan;’amantu billahi wa rasulihi(aku beriman kepada ALLAH dan rasulNYA).”(Ahmad,Abu Ya’la,Al-Bazar,At-Thabrani dari Aisyah r.a.).
Dalam hadits di atas di khabarkan tentang kehendak,ataupun keinginan logika manusia dengan penalarannya.dalam satu hal,sebut saja ;’pencarian tuhan’.karena ketiada batasan logika manusia yg di rasakan,yang sebenarnya,sadar atau tidak manusia itu sendiri tahu sesungguhnya batas adalah penalaran itu sendiri,hingga ia akan bermuara pada hati nurani terhadap keimanan seseorang.
Lantas bagaimana merurutmu jika itu terjadi pada sesuatu yang memang hanya terdapat dalam hukum atau nama dan sifatNYA?tentu sangat bodoh,dikatakan kepada orang yg merasa berlogika dan mengandalkan kekuatan nalar semata.karena IA azza wa jalla telah menurunkan hujjah berupa al-qur’an dan sunnah rasulullah s.a.w sebagai penjelasnya.dan tentu sangat bodoh dan di atas kedunguan yg sangat jika logika saja berhak mencari dan menemukan suatu jawaban suatu permasalahan,malah IA azza wa jalla dikatakan ada pada diri seseorang(menitis/bersatu).ataupun IA azza wa jalla memiliki kesamaan dengan makhluk seperti;mempunyai anak,istri,atau satu dari dua ataupun tiga.sedang IA sendiri menciptakan manusia pada awal kalinya(Adam a.s).
Jadi pada prinsipnya akal merupakan sebuah alat yg dengan atau tanpanya hati tak bisa berjalan.begitu pula sebaliknya akal tidak bisa menentukan dan bebas berkata benar,karena hati sebagai sumber penerimaan,keduanya mempunyai timbal balik dan hubungan yg erat.sedang iman kepadaNYA dan kepada rasulNYA adalah hujjah untuk keduanya.karena pada dasarnya manusia itu di ciptakan dan tidak menciptakan dirinya.
Adapun aqlaniun(para penyembah/mengedepankan akal)mereka hakikatnya sebuah fenomena kekufuran terhadap sang khalik yakni ALLAH azza wa jalla.mereka dengan cabang yg mereka sendiri membuatnya seperti filsafat,ataupun lainnya  dari apa yg mereka katakan ilmu,namun pada hakekatnya hanyalah permainan logika dan syak wasangka yang tak tentu arah,berujung pada sebuah ketidak pastian sertya nisbi.ini adalah bentuk penentangan terhadap risalah para nabi dan rasul yg memang mereka di perintahkan untuk menjadi pembawa risalah dariNYA. sebagaimana yang ALLAH azza wa jalla kabarkan tentang mereka:”dan mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu.mereka tidak lain hanyalah mengikuti dugaan.dan sesungguhnya dugaan itu tidak berfaedah sedikitpun tentang kebenaran.”(Q.S An-Najm 28).dan ALLAH sendiri mencela mereka dengan firmanNYA:”ALIF.LAM,RA(inilah)kitab yg ayat-ayatnya tersusun rapi kemudian di jelaskan secara terperinci.(yg di turunkan)dari sisi (ALLAH) yg maha bijaksana,maha teliti.”(Q.S Hud 1)dan firmanNYA:”bahkan mereka mengatakandia(Muhammad)membuat-buat al-qur’an itu.’katakanlah(kalau demikian)datangkanlah sepuluh surat semisalnya(al-qur’an)yg di buat-buat.dan ajaklah siapa saja di antara kamu yg sanggup selain ALLAH.jika kamu orang-orang yg benar.maka jika mereka tidak memenuhi tantanganmu,maka(katakanlah);’ketahuilah,bahwa(al-qur’an)itu di turunkan dengan ilmu ALLAH.dan bahwa tidak ada tuhan selain DIA,maka maukah kamu berserah diri?”(Q.S Hud 13-14).sehingga di antara mereka ada yg tak mengenal tuhan(ateis),atupun kafir,penentang,pendusta,sombong,tak mengenal takdir yg baik atupun buruk dengan benar(mendustakan takdir),sebagaimana yg rasulullah s.a.w sabdakan dari Abu Hurairah r.a ia berkata;’rasulullah s.a.w bersabda:”sesungguhnya setiap umat itu pasti ada kaum majusinya(penyembah api/penulis)dan kaum majusi ini adalah para pengikut aliran qadariah.oleh karena itu,janganlah kalian menjenguk mereka apabila mereka sakit,dan jangan kalian menshalati jenazah mereka apabila mereka meninggal dunia.”(shahih menurut Al-AlBany dlm takhrij hadits kitab sunnan ad-Dhahak asy-Syaibany).adapun jabariyah adalah orang-orang/aliran yg menganganggap bahwasanya manusia tidak berkehendak terhadap dirinya,artinya ALLAH lah yg menentukan perbuatan manusia,dan manusia tidak punya ke inginan sedikitpun tentang dirinya ini adalah pendapat bathil sesat dan menyesatkan..dan berkata ‘Umar bin Khatab r.a tentang mereka:”hati-hatilah kalian terhadap ahlul rayi(aqlaniun)karena sesungguhnya mereka adalah musuh-musuh sunnah.berat bagi mereka menghafal hadits.maka mereka berkata dengan pendapat mereka sendiri,hingga mereka sesat dan menyesatkan.”(Al-Lalakaiy,Ibnu Abdil Barr dlm al-jami’ hal 476).juga al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:”jika seseorang mempelajari ilmu kalam(mantiq/filsafat),maka ketika ia mempelajarinya pagi hari,sore harinya ia telah menjadi gila.”
Demikianlah sekelumit tentang mereka para aqlaniun/penyembah ataupun mengedepankan akal{logika}.mereka ada dan terus melancarkan pemikiran dan pendapatnya dengan sesuatu bentuk penyimpangan.mereka ada dalam musuh ataupun dalam kalangan yg mengaku beragama islam islam.dengan penyesatan yg ada.dengan bentuknya masing-masing dari yg menggunakan hujjah mereka ataupun dengan mempermainkan ataupun mensalah artikan al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w,menurut logika dan penalaran mereka.tanpa harus melihat dan merujuk para shahabat nabi s.a.w serta orang-orang yg berada di atas jalannya.yg mereka(para shahabt nabi s.a.w)lebih mengetahui tentang al-qur’an dan sunnah nabi s.a.w.karena pada merekalah ALLAH s.w.t menurunkan al-qur’an kepada rasulullah s.a.w.dan dengan mmerekalah rasulullah s.a.w berkata dan berbuat.akhirnya shalawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul,panutan bagi segenap alam:Muhammad bin Abdillah s.a.w,serta para shahabt beliau seluruhnya,tabi’in,tabi’ut tabi’in,serta orang-orang yg mengikutinya sampai akhir zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar