Selasa, 11 Juni 2013

SEPUTAR JUAL BELI

Search Engine

Segala puji bagi ALLAH azza wa jalla,yg telah menetapkan halal dan haram ataupun baik dan buruk menurut kadarnya masing-masing.yang IA ciptakan sendiri dengan ketentuanNYA pula.dengan ilmuNYA,IA memberikan pengetahuan tentang keduanya bagi siapa yg di kehendakiNYA.sebagai mana yg rasulullah s.a.w sabdakan:”yang halal telah jelas,dan yang haram telah jelas.diantara keduanya ada perkara yg samar(subhat),yang tidak diketahui  oleh kebanyakan orang.barang siapa yang berada dalam yang samar,maka ia telah berada di dalam perkara yang haram.”(riwayat:Bukhari-Muslim/dari jalan shahabat An’Numan bin Basyir r.a.).dan dalam hadits yg di riwayatkan dari jalan shahabat Hasan bin Ali r.a ia berkata;’aku hafal suatu hadits dari rasulullah sa.w.:”tinggalkanlah apa yg meragukanmu,kepada apa yg tidak meragukanmu.”(An-Nasai-At-Thirmidzi-Ibnu Hibban).dan sabda beliau s.a.w.dari  An-Nawas bin  Sam’an r.a dari nabi sa.a.w beliau bersabda:”kebaikan adalah perilaku yg baik.dan dosa itu apa yg meragukan dalam hatimu dan engkau tidak suka jika orang lain mengetahuinya.”(Muslim)
 Adalah jual beli satu dari sekian banyak ketentuanNYA,yg IA berikan bagi para manusia di muka bumi.sebagaimana firmanNYA:”wahai orang-orang yg beriman!janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yg bathil.kecuali dalam perdagangan yg berlaku atas dasar suka suka di sama antara kamu.”(Q.S An-Nissa 29).namun perlu di ketahui dalam akad/ketentuan jual beli terdapat berbagai macam cara sebagaimana ketetapan dan cara lainnya.karena didalamnya terdapat keinginan seseorang atau pun beberapa orang dalam mencari keuntungan  berupa uang ataupun materi juga kepuasan bagi orang yang menginginkan suatu barang tertentu.karena itu pula syaithan masuk melalui pintu-pintu ini,sebagaimana yang rasulullah s.a.w sabdakan:”jika engkau bisa maka janganlah menjadi orang yg paling pertama masuk pasar dan yg teraakhir keluar darinya. Sebab pasar merupakan pertarungan syaithan,dan di sana syaithan menancapkan panjinya.”(Muslim dari shahabat  Salman Al-Farisi).lihat juga tulisan saya perihal riba dan macamnya.
Disini penulis mencoba mengutarakan apa-apa yang harus di lakukan dan apa-apa yg harus di jauhi dalam akad jual beli,agar seseorang terhindar dari sesuatu yg haram,samar-samar(subhat).tentunya dengan se izin ALLAH s.w.t,serta melalui kalam/hadits-hadits rasulullah s.a.w.
Syarat sahnya jual beli telah di tetapkan dalam islam sebagaimana yang rasulullah s.a.w sabdakan dari jalan shahabat Ibnu ‘Umar r.a bahwa rasulullah s.a.w bersada:”dua orang yg berjual beli,masing-masing mempunyai hak pilih(diteruskan atau tidak)selama keduanya belum berpisah.kecuali apabila dalam jual beli itu telah di tentukan sebelumnya satu pilihan tertentu”(Muslim 1477).dan beliau s.a.w juga telah memberitahukan bagaimana akad dalam jual beli ini berlangsung,agar mendapatkan keberkahan di dalamnya.sebagaimana yang rasulullah s.a.w katakan dalam sebuah hadits yg di riwayatkan dari jalan shahabat Anas bin Malik r.a ia berkata;’pernah terjadi kenaikan harga barang-barang di Madinah pada zaman rasulullah s.a.w.orang-orang berkata;’ya..,rasulullah,telah naik harga-harga bagi kami.maka rasulullah s.a.w bersabda:”sesungguhnya ALLAH itu penetap harga,yg menahan,yg melepas,yg memberi rizki.dan sesungguhnya aku berharap bertemu ALLAH dalam keadaan tidak  seorangpun dari kamu menuntut aku lantaran mendzolimi jiwa atau harga.”(Bukhari-Musdlim-Thirmidzi) Maka ketahuilah bahwasanya syarat sahnya jual beli agar dapat mendapatkan keberkahan antara lain:
        1.jujur.sebagaimana yg di sabdakan rasulullah s.a.w dari Abu Huirairah r.a katanya;’rasulullah s.a.w melarang dua macam cara jual beli:mulamasah dan munabadzah.mulamasah ialah menjual dengan menyentuh barang dagangan tanpa meneliti oleh si pembeli.munabadzah ialah menjual dengan cara melemparkan barang dagangan kepada si pembeli tanpa meneliti barang tersebut.”(Muslim 1452).dan dalam hadits lainnya dari Hakim bin Hizam r.a dari nabi s.a.w beliau bersabda:”dua orang yg berjual beli masing-masing mempunyai hak pilih(meneruskan atau tidak)selama kerduanya belum berpisah.jika keduanya berlaku jujur dan terus terang menjelaskan(keadaan barang)maka mereka di beri berkah dalam jual beli tersebut.tapi jika mereka berdusta dan menyembunyikan cacat barang,maka akan hilanglah berkah beli mereka.”(Muslim 1479).dan dalam hadits lainnya dari shahabat Abu Sa’id Al-Khudri r.a dari nabi s.a.w beliau bersabda:”pedagang yg jujur,dan pemegang amanah akan bersama para nabi,orang-orang yg jujur dan orang-orang yg syahid.”(Thirmidzi menurutnya hasan-Ibnu Majah/dlm targhib wa targhib.)
         2.tidak mengandung unsur sihir di dalamnya.seperti penjelasan yg yg menipu pendengaran dan penglihatan,juga kata-kata yg dapat mengelabui pikiran serta hati si pembeli.sebagaimana yg di sabdakan rasulullah s.a.w dari shahabat Ibnu ‘Umar r.a ia berkata:’rasulullah s.a.w bersabad:”sesungguhnya di dalam kata-kata yg indah terdapat di dalamnya sihir.”(Bukhari-Muslim).
        3.tidak mengatas namakan ALLAH(bersumpah)dalam jual beli tersebut.sebagaimana hadits   dari Abu Sa’id  al-Hudri r.a ia berkata:’seorang badui lewat membawa seekor kambing,kemudian aku katakan;’apakah akan kamu jual dengan harga tiga dinar?’lalu ia menjawab;tidak demi ALLAH’kemudian ia menjualnya,lalu hal tersebut aku ceritakan kepada rasulullah s.a.w,maka beliau bersabda:”ia telah menjual akhiratnya dengan dunia.”(Ibnu Hibban).dan dalam hadits lainnya di katakan:”sesungguhnya sumpah itu akan melariskan dagangan dan menghilangkan berkah”(Bukhari-Muslim).
          4.Tidak menahan dan memainkan harga barang,untuk bertujuan menguasai pasaran(monopoli).sebagaimana yg rasulullah s.a.w sabdakan dari shahabat Abu Ma’mar dan ada yg mengatakan Ibnu Abdullah bin Nadhah ia berkata;’rasulullah s.a.w bersabda:”barang siapa yg menimbun makanan(barang/penulis)maka ia berdosa.”(Muslim-Abu Daud-Thirmidzi).
          5.tidak mengandung unsur tipuan di dalamnya.sebagai mana hadits dari  Abu Hurairah r.a ia berkata;’rasulullah s.a.w pernah melewati seonggok makanan dan beliau memasukkan tangannya kedalam makanan tersebut.kemudian beliau mendapati  jari tangannya basah.dan rasulullah s.a.w pun bertanya:”apakah ini wahai pemilik makanan?”ia menjawab;’makanan itu terkena air hujan wahai rasulullah’beliau bersabda:”tidakkah sebaiknya engkau meletakkannya di bagian atas hingga orang dapat melihatnya?barang siapa menipu kami maka ia bukan termasuk golongan kami.”(Muslim).
         6.tidak memberikan harga yg terlalu tinggi di saat pembeli membutuhkan barang ,selagi ia(pembeli)tidak memiliki uang cukup untuk barang tersebut.juga tidak menawar terlalu rendah kepada barang yg di jual.sebagaimana hadits yg di riwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a ia berkata;’rasulullah s.a.w.bersabda:”semoga ALLAH merahmati seorang hamba yang lapang hati apabila menjual dan berlapang hati apabila ia membeli,dan berlapang hati apabila ia menagih.”(Bukhari-Ibnu Majah).
          7.tidak menawar barang barang yg sedang di tawar ataupun yg telah di beli seseorang.sebagaimana yg rasulullah s.a.w sabdakan:”janganlah kalian saling membenci,dan janganlah kalian saling membelakangi,dan janganlah kalian salingmenawar barang yg telah di tawar oleh yg lain,dan janganlah kalian membeli barang yg telah di beli orang lain,dan jadilah kalian hamba ALLAH yg bersaudara(karena)seorang muslim saudara bagi muslim lainnya.”(Muslim).
         8.tak di benarkan menyewakan tanah ladang yg kosong dengan harga ataupun dengan hasil dari tanah tersebut.sebagaimana yg rasulullah s.a.w sabdakan dari Jabir bin Abdullah r.a. katanya;’rasulullah s.a.w bersabda:”siapa yg mempunyai tanh maka hendaklah di tanaminya.jika tidak  sanggup menanaminya maka hendaklah di pinjamkannya kepada saudaranya sesama muslim tanpa menyewakannya kepadanya.”(Muslim 1497).dan darinya pula;’rasulullah s.a.w  melarang menyewakan tanah dengan memungut hasil tanamannya.”(Muslim 1498).
         9.tidak di benarkan menjual barang yg belum jelas bentuknya ataupun tidak ada pada si penjual.serta tidak di benarkan menjual barang yg belum di terima dari si penjual.sebagaimana sabda rasulullah s.a.w :”siapa yg membeli bahan makanan,maka janganlah langsung menjualnya sebelum barang tersebut betul-betul di kuasainya.”(Muslim 1471/dari Ibnu Abbas r.a).dan sabda beliau s.a.w:”siapa yg menjual pohon kurma yg telah berputik,maka buahnya bagi si penjual,kecuali bila di tentukan(dalam jual beli)untuk si pembeli.”(Muslim 1489).dan sabda beliau lainnya:”rasulullah s.a.w melarang menjual anak binatang yg masih dalam kandungan.( penjualan pada masa jahiliayah).yaitu seseorang membeli anak unta yg masih dalam kandungan,sehingga lahir anak unta itu.”(Bukhari-Muslim dari Abdullah bin ‘Umar r.a).
       10.di larang berlaku hianat dalam  serikat jual beli .sebagaimana yg rasulullah s.a.w sabdakan:”ALLAH azza wa jalla berfirman:’AKU adalah ketiga dari  dua orang yg berserikat,selama salah seorang dari keduanya tidak menghianati shahabatnya.apabila ia telah menghianatinya,maka AKU berlepas diri darinya.”(Abu Daud_Al-Hakim dari shahabat Abu Hurairah r.a).
         11.sama-sama ridho dalam jual beli dan tidak ada yg merasa terdzolimi di antara keduanya(pedagang&pembeli)./sebagaimana sabda rasulullah s.a.w dari Abi Syuraih r.a ia berkata;’rasulullah s.a.w bersabda:”barang siapa yg menyetujui saudaranya untuk membatalkan jual belinya,maka ALLAH akan menyetujui untuk membatalkan dosanya pada hari kiamat.”(At-Thabrani dalam al-Ausath/dari kitab targhib wa targhib).
Semoga dengan tulisan ini kita bisa terjaga dari perbuatan yg tidak di ridhoiNYA dalam hal akad jual beli.Akhirnya sha;lawat serta salam terlimpah dan tercurah kepada penutup para nabi dan rasul,panutan bagi seluruh makhluk di muka bumi Muhammad bin Abdullah s.a.w .serta tidak ketinggalan pula bagi para shahabat beliau s.a.w seluruhnya,tabi’in,tabi’ut tabi’in ,serta orang –orang yg berada di atas jalannya hingga akhir zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar